Detail Cantuman

MARTHA, Kontribusi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap
Pendapatan Asli Daerah Provinsi di Indonesia tahun 2011-2017 : (di bawah
bimbingan : Dibawah bimbingan: Kasir.,SE.,M.Ak.,Ak,.CA).
PAD didefinisikan sebagai penerimaan yang diperoleh dari sumbersumber atau potensi dalam wilayah yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. PAD dapat
pula berasal dari potensi daerah guna membiayai program atau kegiatan
daerahnya yang bertujuan memberikan kewenangan kepada Pemda untuk
mendanai pelaksanaan otonomi daerah sebagai perwujudan dari desentralisasi.
PAD merupakan pendapatan daerah yang bersumber dari pajak daerah, retribusi
daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain
pendapatan asli daerah yang sah yang bertujuan untuk memberikan keleluasaan
kepada daerah dalam menggali pendanaan dalam pelaksanaan otonomi daerah
sebagai perwujudan asas desentralisasi. Pajak Daerah dan retribusi merupakan
sumber Pendapatan Asli Daerah, setiap peningkatan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah akan mempengaruhi peningkatan pada Pendapatan Asli Daerah..
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui Kontribusi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi di Indonesia.
Data yang digunakan adalah data sekunder, dari tahun 2011-2017 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik, Berdasarkan hasil uji korelasi maka diketahui bahwa Pajak Daerah (X1) dengan PAD (Y) diperoleh nilai sebesar r = -0,980. Nilai ini menunjukkan hubungan yang negatif signifikan. Sedangkan hasil korelasi antara Retribusi Daerah (X2) dengan PAD (Y) diperoleh nilai sebesar r = 0,653 hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan hubungan antar variabel kuat.
Berdasarkan hasil Uji Regresi,,maka diketahui bahwa Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Nilai koefisien determinasi (r2) untuk Y sebesar 0.96, hal ini berarti 96% variabel PAD dapat dijelaskan oleh kedua variabel independen Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Sedangkan sisanya 4% (100%-96%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak dimasukkan dalam model.
Berdasarkan hasil uji F menunjukkan sebesar 4,666 dengan nilai signifikan
sebesar 0,000 atau (0.000<0.05), ini berarti bahwa penerimaan pajak dan retribusi daerah secara bersama-sama berpengaruh terhadap realisasi penerimaan PAD.
Sedangkan berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa penerimaan pajak daerah merupakan variabel yang paling berkontribusi secara signifikan terhadap
Pendapatan Asli Daerah karena dari t sign penerimaan pajak daerah sebesar
54,471 lebih besar dari t sign penerimaan retribusi daerah 1,971.
Kata Kunci : Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah.