Pengaruh Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (PSAK 50/55) dan Arus Kas Bebas Pada Perusahaan Perbakan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2017
RIANDINA, Pengaruh Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (PSAK 50/55) dan Arus Kas Bebas Pada Perusahaan Perbakan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2017 (di bawah bimbingan: Devyanthi Sjarif)
Manajemen laba adalah upaya manajer perusahaan untuk mengintervensi atau mempengaruhi informasi-informasi dalam laporan keuangan dengan tujuan untuk mengelabui stakeholder’s yang ingin mengetahui kinerja dan kondisi perusahaan. Cadangan kerugian penurunan nilai merupakan dampak dari penerapan PSAK 50/55 yang mengharuskan bank melakukan pencadangan terhadap penurunan aset keuangannya yang mengakibatkan laba menurun sehingga manajer melakukan manajemen laba untuk mengatasi penurunan laba tersebut. Arus kas bebas menjadi pemicu konflik keagenan antara pemegang saham dan manajer dimana kedua belah pihak menginginkan kas yang tersedia digunakan untuk kepentingannya masing-masing, hal ini menyebabkan manajer melakukan praktik manajemen laba dengan cara melakukan pembebanan-pembebanan untuk menurunkan laba.
Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan jenis data sekunder dan teknik pengumpulan data di dapat melalui dokumentasi dan studi pustaka. Analisis data untuk menjawab rumusan masalah menggunakan: Analisis Deskriptif, Analisis Regresi Linier Berganda dan Pengujian Hipotesis baik secara parsial maupun simultan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Seluruh bank yang diteliti melakukan praktik manajemen laba terbukti dengan tidak adanya nilai discretionary accruals yang bernilai nol. Sebagian besar bank yang diteliti terbukti menurunkan laba (income minimization). Hal tersebut dapat dilihat dari hasil rekapitulasi data tahun 2012-2017 hasil perhitungan discretionary accruals bank menunjukan nilai negatif. (2) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (PSAK 50/55) minimum yaitu sebesar 475.129 yang dicapai oleh PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. (INPC) pada tahun 2012, nilai maksimum sebesar 4.526.805
yang dicapai oleh PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) pada tahun 2017. (3) Arus kas bebas memperoleh nilai minimum sebesar -5.937.556 yang dicapai oleh PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) pada tahun 2013, nilai maksimum sebesar 5.964.534 dicapai oleh PT Bank Permata Tbk. (BNLI) pada tahun 2015. (4) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (PSAK 50/55) berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen laba. Hal tersebut dibuktikan berdasarkan hasil uji t yang menunjukan bahwa thitung sebesar 3,789 > ttabel yaitu 1,973 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hubungan positif rendah antara cadangan kerugian penurunan nilai dan manajemen laba dibuktikan dengan analisis koefisien korelasi menunjukan nilai sebesar 0.258 dan kontribusi cadangan kerugian penurunan nilai terhadap manajemen laba sangat rendah yang dibuktikan dengan analisis koefisien determinasi sebesar 6,7%. Arus kas bebas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap manajemen. laba Hal tersebut dibuktikan berdasarkan hasiliv uji t yang menunjukan bahwa thitung sebesar 4,397 > ttabel yaitu 1,973 dan nilai
signifikansi sebesar 0,000. Hubungan negatif rendah antara arus kas bebas dan manajemen laba dibuktikan dengan analisis koefisien korelasi menunjukan nilai sebesar -0.301 dan kontribusi arus kas bebas terhadap manajemen laba sangat rendah yang dibuktikan dengan analisis koefisien determinasi sebesar 9%. (5) Cadangan kerugian penurunan nilai (PSAK 50/55) dan arus kas bebas secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba Hal ini dibuktikan dengan uji F dimana diperoleh hasil Fhitung sebesar 16,687 lebih besar dari Ftabel sebesar 3,05 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hubungan rendah antara cadangan kerugian penurunan nilai (PSAK 50/55) dan arus kas bebas terhadap manajemen laba secara simultan dibuktikan dengan analisis koefisien korelasi menunjukan nilai sebesar -0.301 dan kontribusi cadangan kerugian penurunan nilai (PSAK 50/55) dan arus kas bebas secara simultan terhadap manajemen laba sangat rendah yang dibuktikan dengan analisis koefisien determinasi sebesar 15,9%.
Kata Kunci: Manajemen Laba, Cadangan Kerugian Penurunan Nilai, Arus Kas Bebas
Detail Information
Bagian |
Informasi |
Pernyataan Tanggungjawab |
|
Pengarang |
Riandina - Personal Name
|
Edisi |
|
No. Panggil |
ESA2019012 |
Subyek |
Akuntansi
|
Klasifikasi |
657 |
Judul Seri |
|
GMD |
Text |
Bahasa |
English |
Penerbit |
STIE INABA |
Tahun Terbit |
2019 |
Tempat Terbit |
BANDUNG |
Deskripsi Fisik |
|
Info Detil Spesifik |
|
Citation
. (2019).Pengaruh Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (PSAK 50/55) dan Arus Kas Bebas Pada Perusahaan Perbakan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2017.(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd