Detail Cantuman

YULYANI ARIFFAH ILIASYA, Pengaruh Restitusi Pajak Pertambahan Nilai Wajib Pajak Badan Terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai Pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Bandung (Di bawah bimbingan: Hj. Devyanthi Sjarif, SE., M.Ak.).
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan Negara yang terbesar di Indonesia yang digunakan untuk melaksanakan pembangunan bagi seluruh rakyat
Indonesia. Yang berhak memungut pajak adalah Negara, iuran tersebut berupa uang, bukan barang. Dalam rangka meningkatkan penerimaan yang berasal dari
sektor perpajakan perlu didukung oleh kesadaran masyarakat dengan cara menjalankan kewajiban sebagai warga negara yang baik yaitu dengan membayar pajak sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan, salah satunya adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN). PPN lebih bayar adalah yang paling berpengaruh pada
penerimaan Negara dan setiap Wajib Pajak mempunyai hak untuk melakukan kompensasi ataupun restitusi terhadap kelebihan pembayaran pajaknya. Yang akan
memberikan pengaruh lebih besar terhadap pengurangan penerimaan PPN adalah restitusi PPN. Perhitungan hasil penelitian dilakukan dengan bantuan SPSS versi 22.0. Pengambilan data dalam penelitian dengan menggunakan data sekunder yaitu rasio. Yang dijadikan sampel adalah Laporan Pajak Pertambahan Nilai 12 bulan Januari sampai dengan Desember tahun 2015 pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Bandung.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa restitusi Pajak Pertambahan Nilai terjadi fluktuasi restitusi setiap bulannya selama tahun 2015 dan penerimaan Pajak Pertambahan Nilai selama 12 bulan hanya bulan februari yang melebihi target.
Hasil analisis korelasi menunjukkan nilai korelasi (R) sebesar 0,790 artinya terdapat hubungan yang kuat antara restitusi PPN dengan penerimaan PPN. Hasil
analisis koefisien determinasi menunjukkan bahwa restitusi Pajak Pertambahan Nilai berpengaruh terhadap penerimaan PPN sebesar 62,3% dan sisanya sebesar 37,7% dipengaruhi faktor-faktor lain yang tidak diteliti.
Kata Kunci : Restitusi Pajak Pertambahan Nilai dan Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai